Senin, 14 November 2016

Koperasi Swamitra


Bisnis Mikro (Swamitra) Bank Bukopin


A.   Pengertian dari Swamitra


 adalah nama suatu bentuk kerjasama antara Bank Bukopin dengan Koperasi  yang dimana tugasnya yaitu untuk mengembangkan serta memodernisasi Usaha Simpan Pinjam (USP) melalui pemanfaatan teknologi(network) dan adanya  dukungan sistem manajemen sehingga USP memiliki kemampuan pelayanan transaksi keuangan yang lebih luas dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


B.    Manfaat Swamitra yakni :

1.     Sistem teknologi & manajemen Swamitra dapat meningkatkan kepercayaan anggota Koperasi.
2.     Dapat melakukan transaksi keuangan secara on line di seluruh Kantor Swamita di Indonesia
3.     Dukungan informasi dan komunikasi bisnis sehingga produksi dan pemasaran dapat dilakukan dengan baik.
4.     Penyajian laporan keuangan secara tepat dan akurat
5.     Sistem teknologi dan manajemen Swamitra menjadi daya tarik bagi pihak lain untuk menempatkan dana dengan tujuan membantu peningkatan usaha mikro dan usaha kecil

C.   Persyaratan Koperasi Mitra

1.     Memiliki perizinan dan legalitas lengkap
2.     Pengurus masih aktif
3.     Memiliki sarana & prasarana
4.     Lain-lain sesuai ketentuan produk Bank


D.   Pengembangan Konsep Swamitra, yaitu sebagai berikut ini :

1.Swamitra Sentra

Keunggulannya :

1.     Fokus pada komoditas unggulan tertentu di lokasi Swamitra berada
2.     Penanganan siklus bisnis dari hulu ke hilir
3.     Pembiayaan dilakukan kepada individu & kelompok
4.     Penyediaan sistem teknologi informasi sesuai komoditas unggulan
5.     Dapat dikerjasamakan dengan Perusahaan Besar, Gudang atau lainnya yang terlibat di dalam siklus bisnis
6.     Terjaminnya pembelian hasil komoditas


2.  Kredit Pensiunan 

Keunggulannya :

1.     Dapat Dijadikan Modal Usaha : Besarnya dana kredit bisa mencapai 200juta

2.     Proses Cepat : Diproses dengan menggunakan system scoring. Dana pinjaman cair pada hari yang sama

3.     Syarat Mudah : Menyerahkan SK Pensiun dan Kuasa Potong Gaji

4.     Perlindungan Optimal : Debitur dicover oleh asuransi jiwa kredit

5.     Bunga Kompetitif : Suku bunga kredit bersaing dengan Bank lainnya

(*)Syarat dan Ketentuan Berlaku


3. Kredit PNS Aktif

Keunggulannya :

1.     Melayani sampai pelosok : sesuai dengan lokasi BPR berada

2.     Dapat dijadikan sebagai modal usaha : Plafond kredit sampai dengan 200juta

3.     Proses Cepat : Diproses dengan menggunakan system scoring. Dana pinjaman cair pada hari yang sama

4.     Syarat Mudah : Telah menjadi PNS dan masih aktif

5.     Perlindungan optimal : Debitur dicover oleh asuransi jiwa kredit

(*)Syarat dan Ketentuan Berlaku

Persyaratan :

1.     Identitas diri & suami/istri pemohon
2.     Slip gaji terakhir
3.     NPWP untuk plafond diatas 50juta



4. KPR & KPA Mikro

Merupakan pemberian fasilitas kredit kepada karyawan untuk pembelian rumah tinggal dan apartemen.

Keunggulan :

1.     Proses cepat : Diproses dengan menggunakan system scoring. Persetujuan kredit maksimal 1hari

2.     Syarat mudah : Telah menjadi karyawan minimal 1tahun.

3.     Mendapat Subsidi : Bekerjasama dengan instasi yg memberikan bunga subsidi

4.     Lokasi Rumah Strategis : sesuai dengan wilayah kerjasama developer

5.     Praktis : pembelian tempat siap huni

6.     Uang muka murah : besarnya minimal 10% dari harga jual

Sumber : http://www.bukopin.co.id/read/37/Bisnis_Mikro_Swamitra_Bank_Bukopin.html





Tugas Kelompok Softskills

Nama Kelompok :
1.     Dayana Ikharisma
2.     Luh Putu Krisna Y
3.     Yulia Cristy

Kelas : 2EB12








Selasa, 26 April 2016

Industri



Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

Klasifikasi industri berdasarkan subyek pengelola yaitu :
1.    Industri Rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.
2.    Industri Negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik negara yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.

Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi yaitu meliputi :
a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.

Menurut pendapat saya, yang perlu diperhatikan dalam persaingan dalam sector industri yaitu :
Pertama, restrukturisasi Industri. Langkah ini terkait dengan pemanfaatan teknologi yang efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan melalui restrukturisasi permesinan atau peralatan produksi yang lebih eco-friendly. Misalnya pada industri tekstil dan alas kaki, industri gula, serta industri pupuk.
Kedua, menjamin kecukupan bahan baku yang terkait dengan pengembangan industri hulu seperti industri gas,kimia dasar, danlogamdasar.
Ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri melalui fasilitasi pembangunan unit pelayanan teknis (UPT) untuk mendukung pelatihan dengan keahlian khusus di bidang industri.
Keempat, perbaikan pelayanan publik melalui birokrasi yang efektif, efisien, dan akuntabel.

Sumber :




Neraca Pembayaran Internasional




Neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) merupakan catatan yang tersusun secara sistematis mengenai seluruh transaksi ekonomi internasional yang dilakukan penduduk suatu negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun.

Tujuan Neraca Pembayaran Internasional yaitu :

·        Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi negara di perdagangan internasional

·        Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi pembayaran internasional

·        Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan fiskal dan moneter

·        Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang negara terhadap luarnegeri

·        Merupakan alat untuk mengukur struktur dan komposisi transaksi ekonomi suatu negara dengan dunia internasional

·        Mengukur keadaan perekonomian dan posisi keuangan internasional suatu negara


Fungsi Neraca Pembayaran Internasional yaitu sebagai berikut :
1.   Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya.

2.   Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
3.   Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
4.   Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu
 
5. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.

Menurut pendapat saya sendiri mengenai jika terjadi hubungan perdagangan antar 2 negara yg  tidak seimbang, dimana salah satu negaranya selalu mengalami deficit transaksi perdagangan yaitu berarti defisit terjadi bila jumlah pembayaran atau pengeluaran lebih besar dibanding jumlah penerimaan  negara itu sendiri atau apabila transaksi kredit lebih kecil dibandingkan dengan transaksi debet.

 Suatu negara akan mengalami defisit neraca pembayaran ketika negara tersebut kelebihan impor. Lalu kelebihan impor tersebut biasanya ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif serta mengurangi cadangan nasional. Selain itu, pembayaran defisit juga dapat dilakukan dengan meminjam dana dari bank sentral luar negeri

Selain itu negara tersebut mengalami surplus transaksi berjalan yang menyusut dan merosotnya transaksi modal dan finansial. Transaksi yang dihitung dalam transaksi berjalan adalah seluruh perdagangan barang dan jasa, terutama transaksi dalam aktivitas ekspor dan impor


Sumber :